Profil Desa Dilem

Ketahui informasi secara rinci Desa Dilem mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Dilem

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Dilem, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Mengupas tuntas potensi agraris seperti getah pinus dan pertanian, pengembangan UMKM, serta perannya yang strategis di tengah dinamika pembangunan Proyek Strategis Nasional Bendungan Bener.

  • Pusat Agraris Beragam

    Desa Dilem merupakan wilayah dengan fondasi ekonomi pada sektor pertanian padi, palawija, serta menjadi salah satu penghasil getah pinus penting di Kecamatan Kemiri.

  • Lokasi Strategis Berdampak

    Keberadaannya di sekitar kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener menempatkan desa ini pada posisi krusial dalam dinamika pembangunan infrastruktur dan sosial-ekonomi regional.

  • Potensi Ekonomi Kreatif dan UMKM

    Selain hasil bumi mentah, Desa Dilem memiliki potensi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis olahan pangan lokal dan kerajinan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

XM Broker

Desa Dilem, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menampilkan potret desa agraris yang dinamis. Berada di tengah lanskap perbukitan yang subur, desa ini tidak hanya menggantungkan hidup pada hasil pertanian tradisional, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi dan menghadapi tantangan pembangunan modern. Letaknya yang berdekatan dengan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadikan Desa Dilem sebagai entitas penting yang patut diperhitungkan dalam peta pembangunan regional Purworejo.Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Dilem, mulai dari kondisi geografis dan demografis, denyut perekonomian, hingga dinamika sosial budaya dan arah pengembangannya di masa depan. Data yang disajikan dihimpun dari sumber-sumber kredibel pemerintah, pemberitaan media, serta pemetaan digital untuk memberikan gambaran yang objektif dan komprehensif.

Lokasi, Geografi dan Demografi

Secara administratif, Desa Dilem merupakan salah satu dari 40 desa di wilayah Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Desa ini menempati area perbukitan yang menjadi ciri khas sebagian besar wilayah Kemiri, dengan kontur tanah yang bervariasi dari landai hingga curam. Kondisi geografis ini secara langsung memengaruhi pola pemanfaatan lahan yang didominasi oleh sawah tadah hujan, perkebunan, dan hutan rakyat.Letak wilayah Desa Dilem berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di sekitarnya. Batas-batas wilayahnya yakni:

  • Berbatasan dengan Desa Rejosari dan Desa Kerep

  • Berbatasan dengan Desa Wonosari

  • Berbatasan dengan Desa Bedono Karangduwur

  • Berbatasan dengan Desa Kemiri Kidul

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo dalam "Kecamatan Kemiri dalam Angka 2023", luas wilayah Desa Dilem tercatat sekitar 2,83 kilometer persegi. Dari total luas tersebut, sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Jumlah penduduk Desa Dilem pada tahun 2022 tercatat sebanyak 1.579 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 558 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat hunian yang cukup merata dan tidak terlalu padat.Aksesibilitas menuju Desa Dilem terbilang cukup baik, terhubung oleh jalan kabupaten yang menjadi jalur utama transportasi warga untuk menuju pusat kecamatan maupun pusat Kabupaten Purworejo. Keberadaan infrastruktur jalan ini menjadi faktor vital dalam menunjang pergerakan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

Sejarah dan Tata Pemerintahan

Sejarah Desa Dilem, seperti banyak desa lain di Jawa, diwariskan melalui tradisi lisan dan catatan-catatan informal yang tersimpan dalam memori kolektif masyarakatnya. Nama "Dilem" sendiri diyakini memiliki kaitan dengan sejarah lokal dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pembentukan komunitas awal di wilayah ini. Meskipun dokumentasi tertulis yang rinci sulit ditemukan, semangat gotong royong dan nilai-nilai kebersamaan telah menjadi fondasi sosial yang kuat sejak masa lampau.Struktur pemerintahan desa dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala dusun (kadus). Sistem ini berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, di mana pemerintah desa berfungsi sebagai ujung tombak pelayanan publik, fasilitator pembangunan, dan penggerak pemberdayaan masyarakat. Keterlibatan lembaga kemasyarakatan desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), serta organisasi pemuda Karang Taruna menjadi pilar penting dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan desa.Pemerintah Desa Dilem secara aktif berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan transparansi, salah satunya melalui pemanfaatan dana desa yang diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan lingkungan, drainase, serta program pemberdayaan ekonomi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Perekonomian Desa Berbasis Sumber Daya Alam

Perekonomian Desa Dilem sangat bertumpu pada sektor agraris. Struktur lahan yang subur menjadikan pertanian sebagai mata pencaharian utama bagi mayoritas penduduk. Komoditas utama yang dihasilkan ialah padi, terutama di area persawahan tadah hujan. Selain itu, tanaman palawija seperti jagung, singkong, dan kacang-kacangan juga banyak dibudidayakan sebagai sumber pangan alternatif dan pendapatan tambahan, terutama saat musim kemarau.Salah satu potensi unik yang menjadi andalan ekonomi Desa Dilem ialah hasil hutan rakyat, khususnya getah pinus. Perbukitan di sekitar desa banyak ditumbuhi pohon pinus yang dikelola oleh masyarakat bekerja sama dengan Perum Perhutani. Aktivitas penyadapan getah pinus memberikan lapangan pekerjaan yang signifikan dan menjadi sumber pendapatan stabil bagi banyak keluarga. Getah pinus ini kemudian dijual kepada pengepul untuk diolah lebih lanjut menjadi gondorukem dan terpentin, komoditas yang memiliki nilai jual di pasar industri.Sektor peternakan juga turut berkembang sebagai penopang ekonomi keluarga. Sebagian besar warga memelihara ternak seperti kambing, ayam, dan sapi dalam skala rumah tangga. Ternak ini tidak hanya berfungsi sebagai tabungan hidup yang dapat dijual saat ada kebutuhan mendesak, tetapi juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani serta menghasilkan pupuk kandang untuk menyuburkan lahan pertanian.

Pengembangan UMKM dan Potensi Ekonomi Kreatif

Di luar sektor pertanian dan hasil hutan, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai menunjukkan potensinya di Desa Dilem. Kesadaran untuk menciptakan nilai tambah dari hasil bumi lokal terus tumbuh di kalangan masyarakat. Beberapa inisiatif UMKM yang mulai berkembang antara lain pengolahan makanan ringan berbahan dasar singkong dan hasil kebun lainnya. Produk-produk seperti keripik, aneka kue tradisional, dan gula aren menjadi contoh konkret bagaimana masyarakat mengolah potensi lokal menjadi produk bernilai ekonomis.Pemerintah desa dan dinas terkait di Kabupaten Purworejo terus mendorong pertumbuhan sektor ini melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan. Bantuan dalam hal pengemasan produk, strategi pemasaran digital, hingga akses permodalan menjadi kunci untuk mengangkat skala UMKM dari tingkat lokal ke pasar yang lebih luas. Tantangan utama yang dihadapi ialah konsistensi produksi, standar kualitas, dan jangkauan pemasaran yang masih terbatas.Namun dengan semakin terbukanya akses informasi dan teknologi, potensi pengembangan ekonomi kreatif di Desa Dilem sangat menjanjikan. Pemanfaatan platform digital untuk promosi produk lokal dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan produsen di desa dengan konsumen di perkotaan, membuka peluang pasar yang sebelumnya tidak terjangkau.

Dinamika Sosial di Tengah Proyek Strategis Nasional

Salah satu faktor eksternal paling signifikan yang memengaruhi Desa Dilem dalam beberapa tahun terakhir ialah keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener. Meskipun lokasi inti pembangunan bendungan tidak berada persis di Desa Dilem, letaknya yang sangat berdekatan, terutama dengan lokasi penambangan material (quarry) di Desa Wadas yang bertetangga, membawa dampak langsung dan tidak langsung bagi masyarakat Dilem.Dampak tersebut bersifat multifaset. Dari sisi positif, proyek ini membuka peluang kerja bagi warga lokal, baik sebagai tenaga kerja konstruksi maupun di sektor-sektor pendukung lainnya seperti penyediaan logistik dan jasa. Munculnya aktivitas ekonomi baru di sekitar proyek juga berpotensi meningkatkan perputaran uang di tingkat lokal. Keberadaan bendungan di masa depan juga diharapkan memberikan manfaat irigasi yang lebih baik bagi lahan pertanian di wilayah hilir.Di sisi lain, dinamika sosial yang kompleks juga muncul. Peningkatan lalu lintas kendaraan proyek, potensi perubahan lingkungan, serta pergeseran sosial-ekonomi menjadi tantangan yang perlu dikelola dengan bijaksana oleh pemerintah desa dan seluruh pemangku kepentingan. Dialog yang konstruktif antara masyarakat, pemerintah, dan pelaksana proyek menjadi sangat penting untuk memitigasi dampak negatif dan memaksimalkan manfaat positif bagi Desa Dilem."Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa setiap tahap pembangunan dapat memberikan manfaat maksimal bagi warga kami, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan harmoni sosial," ujar seorang perwakilan dari aparat pemerintah Kecamatan Kemiri dalam sebuah kesempatan.

Tantangan dan Harapan Masa Depan

Sebagai sebuah desa yang terus berkembang, Desa Dilem menghadapi serangkaian tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Salah satunya ialah regenerasi petani. Banyak generasi muda yang lebih memilih untuk mencari pekerjaan di sektor non-pertanian atau merantau ke kota besar. Fenomena ini menjadi ancaman bagi keberlanjutan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi desa.Tantangan lainnya berkaitan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Pelatihan keterampilan di bidang pertanian modern, kewirausahaan, dan pemasaran digital sangat diperlukan agar masyarakat mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan meningkatkan daya saing produk lokal. Selain itu, optimalisasi pengelolaan sumber daya air dan adaptasi terhadap perubahan iklim juga menjadi agenda penting untuk menjaga produktivitas pertanian.Meskipun demikian, harapan untuk masa depan Desa Dilem terbentang luas. Potensi agraris yang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah tetap menjadi modal dasar yang kuat. Inisiatif pengembangan UMKM yang terus didorong memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi baru. Keberadaan PSN Bendungan Bener, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi katalisator percepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi di wilayah tersebut.Dengan sinergi yang solid antara pemerintah desa, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, Desa Dilem berpotensi besar untuk bertransformasi menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera, tanpa harus kehilangan identitas agraris dan kearifan lokal yang telah mengakar kuat. Desa ini ialah cerminan dari sebuah wilayah yang tangguh, mampu beradaptasi, dan terus bergerak maju menyongsong masa depan yang lebih cerah.